GUNDAM PB-05-AURORA GATOTKACA |
GUNDAM PB -05-AURORA GATOTKACA adalah gundam versi Indonesia, Gundam ini dibuat dengan menggunakan Software Blender versi 2.58.0. adapun arti dari namanya adalah: PB singkatan dari 'Pandawa Bima', Bima adalah salah satu dari 5 Pandawa bersaudara yang juga ayah dari Gatotkaca, mereka berasal dari galaxy yang bernama Hastinapura.
Berikut adalah kisah singkat dari Gatotkaca yang dipetik dari dari karya aslinya Mahabharata:
Dalam pertempuran besar Baratayuddha, Gatotkaca adalah salah satu dari kesatria-kesatria pemberani yang gugur dalam medan perang itu. Dia tewas dihamtam oleh senjata pamungkas Adipati Karna, senjata itu bernama Konta, senjata ini hanya bisa digunakan sekali pakai. Senjata ini pemberian dari Dewa Indra sebagai balasan karena Adipati Karna yang rela menyerahkan perisai kuat pelindung tubuhnya kepada Sang Dewa Indra, yaitu perisai yang melekat pada tubuhnya sejak dia lahir sebagai pemberian dari Dewa Surya yang tidak bisa ditembus oleh senjata dewa manapun.
Pada awalnya senjata Konta ditujukan untuk melawan Arjuna, karena Arjuna pernah bersikap angkuh dan pernah menghina Karna yang hanya seorang anak kusir kereta yang tidak pantas untuk menjadi kesatria.
Di saat-saat Arjuna menghina dan merendahkan Karna, muncullah sosok bernama Duryodana dari dinasti Korawa yang mengangkat Karna sebagai Raja Angga dibawah Raja Duryodana dan mengakuinya sebagai kesatria hebat yang setara dengan Arjuna, 'walaupun dia adalah seorang anak dari rakyat biasa yang bekerja sebagai kusir kereta'. Sebagai balasannya Karna berjanji setia untuk berbakti dan melindungi Raja Duryodana.
Dalam pertempuran hebat Baratayuddha muncullah Sang Gatotkaca yang sulit dikalahkan dan bahkan mengancam jiwa Raja Duryodana dari pihak Kurawa, melihat betapa tangguhnya Gatotkaca, Karna-pun mendekatinya untuk melindungi Sang Raja Duryodana. Terjadilah pertempuran dahsyat yang hebat masing-masing keduanya mengerahkan segenap kekuatannya. Namun Gatotkaca sangatlah kuat bagi Karna yang membuat karna kuwalahan menghadapinya. Karna ingat pada janji setianya untuk melindungi Duryodana meski harus kehilangan nyawanya, tapi disatu sisi, dalam perang ini dia bertujuan untuk menaklukkan Arjuna yang menurut pandangannya adalah kesatria yang angkuh dari Pandawa.
Pertempuran keduanya semakin sengit hingga Karna-pun nyaris terbunuh oleh Gatotkaca. Pada saat-saat seperti itu, Karna ingat akan senjata Konta yang dimilikinya yang hanya bisa digunakan sekali pakai. Senjata ini tidak bisa ditangkis oleh senjata manapun dari pihak Pandawa karena Dewa Indra telah memjaminnya. Pada saat itu Karna dihadapkan oleh dua pilihan dilematis antara melindungi Sang Raja Duryodana atau menaklukan Arjuna dengan senjata pamungkasnya itu.
Sejenak dia teringat akan kata-kata dari Ibunda kandungnya Kunti yang juga Ibu kandung dari Pandawa yang pernah menemuinya saat dia telah diangkat menjadi Raja Angga oleh Duryodana, bahwa sesungguhnya dia adalah kakak kandung dari Pandawa. Sang Ibu menangis sedih dengan penuh penyesalan karena pernah membuangnya sewaktu dia masih bayi yang kemudian ditemukan dan dibesarkan oleh keluarga kusir kereta. Ibunda Kunti berpesan "lindungilah adik-adikmu dan bergabunglah dengan Pandawa"
tapi Karna sudah terlanjur mengucapkan janji setia untuk melindungi Duryodana di pihak Korawa.
Pada saat itu dia-pun memutuskan untuk menggunakan senjata pamungkasnya 'Konta' untuk membunuh Gatotkaca walaupun disatu sisi Dia-pun tahu bahwa dia juga akan berhadapan dengan Arjuna dan saat berhadapan dengan Arjuna nantinya dia tidak lagi memiliki senjata pamungkas yang mungkin akan membuat dirinya terbunuh ditangan adiknya sendiri 'Arjuna'. Karna dihadapkan oleh dua pilihan yang dilematis.
Tapi Karna adalah sosok kesatria sejati yang setia akan janjinya. Kini tunailah sudah janjinya kepada Duryodana, dia berhasil membunuh Gatotkaca dan melindungi Duryodana. Sang Gatotkaca yang gagah perkasa tidak kuasa menahan kekuatan dari senjata Konta yang ditembakan kearahnya, hingga akhirnya diapun gugur sebagai kesatria pemberani.
Karna-pun gugur sebagai kesatria sejati yang teguh memegang janjinya, dia tewas saat berhadapan dengan Arjuna. Kini tunailah sudah janji setianya, dia tidak membunuh satupun dari adik-adiknya Pandawa, karena dia teringat akan pesan Ibunda kandungnya Dewi Kunti yang juga Ibunda dari Pandawa, "Karna putraku..,Janganlah engkau berperang melawan adik-adikmu lindungilah mereka dan bergabunglah dengan Pandawa"
Sebagai catatan, pihak Pandawa tidak pernah mengetahui bahwa Karna adalah kakak kandung mereka, Karna adalah putra dari Dewa Surya yang pernah dibuang karena Ibu Kunti tidak sanggup menanggung malu karena dia dilahirkan tanpa ayah hingga dia memutuskan untuk menghanyutkannya disungai.
Monumen untuk mengenang pengorbanan Gatotkaca |
Pesan Moral : Kesatria sejati yang teguh memegang amanat dan janji setianya
Kesatria sejati dan pemberani yang rela berkorban
Moto Blog : Bebaskan Imajinasimu...
Catatan : Gambar murni karya penulis dibuat dengan menggunakan software Blender versi 2.58
Tulisan dipetik dari kisah Mahabharata
Catatan : Gambar murni karya penulis dibuat dengan menggunakan software Blender versi 2.58
Tulisan dipetik dari kisah Mahabharata
No comments:
Post a Comment